Dengarkan Mp3 Alqur'an

Download sekali klik Mp3 Al-Qur'an Murottal Syaikh Nasser Al Qatami 30 Juz secara gratis dan mudah2an besar manfaat kepada anda semua Aamiin

Terjemahan KItab Al-Hikam

TERJEMAH ALHIKAM ( بِسْمِ الله الرحمَنِ الحيمِ ) AL - HIKAM ۞ MUQODDIMAH ALHIKAM ibnu 'Atho'illah asSyakandary ra ۞

Ruqyah Al Shariah Full by Sheikh Nasser Al-Qatami

Download mp3 Ruqyah Al Shariah Full by Sheikh Nasser Al-Qatami berikut lantunan ayat2 suci, yang jika didengar dengan menyimak setiap ayat, maka insya Allah semua problem dalam hidup sedikit berkurang..

Tasbih Kaukah Alhikmah

Tasbih Kaukah Belimbing Dim 10 Harga Rp. 550.000 Bahan Asli Kayu Kokka Produk Baru

Paket Pengobatan BABUSSALAM ( Besilam )

Bismillahirrohmanirrohim Saya sebagai pengurus blog MAB ini ingin menawarkan sesuatu pengobatan alternatif baik itu penyakit medis ( kiriman teluh/santet ) maupun non medis, untuk pengobatan tingkat lanjut,

"wattaqullah wayuallikumullah" dan bertaqwa lah kepada Allah, maka Allah mengajarmu (Al baqarah 282)

Selasa, 05 September 2017

Ijazah Amalan KH. Abdul Hamid

Alm Kiai Haji Abdul Hamid banyak memberi ijazah wirid kepada siapa saja. Biasanya ijazah diberikan secaara langsung tapi juga pernah memberi ijazah melalui orang lain. Diantara ijazah beliau adalah:

1. Membaca SURAT AL-FATIHAH 100 kali tiap hari. Menurutnya, orang yang membaca ini bakal mendapatkan keajaiban-keajaiban yang tak terduga. Bacaan ini bisa dicicil setelah sholat Shubuh 30 kali, selepas shalat Dhuhur 25 kali, setelah Ashar 20 kali, setelah Maghrib 15 kali dan setelah Isya’ 10 kali.

2. Membaca HASBUNALLAH WA NI’MAL WAKIL sebanyak 450 kali sehari semalam.

3. Membaca sholawat 1000 kali. Tetapi yang sering diamalkan Kiai Hamid adalah shalawat Nariyah dan Munjiyat.

4. Membaca kitab DALA’ILUL KHAIRAT. Kitab yang berisi kumpulan shalawat.

5. Wirid rutin AL-WIRD AL-LATHIF dan RATIB AL-HADDAD. Dua wirid yang diajarkan oleh Kyai Hamid dan diwariskan hingga sekarang kepada para santri dan keluarganya.

Terakhir, berikut Syiir doa beliau…
بسم الله الرّحمن الرّحيم


يَا رَبَّنا اعْتَرَفْنا * بِأَنَّنَا اقْتَرَفْنَا
Wahai Tuhan kami! kami mengakui telah berbuat dosa
وَاَنَّنَا اَسْرَفْنَا * عَلَى لَظَى اَشْرَفْنَا
Sungguh kami telah melampaui batas dan kami hampir masuk neraka ladho
فَتُبْ عَلَيْنَا تَوْبَةْ * تَغْسِلْ لِكُلِّ حَوْبَةْ
Maka berilah kami taubat, sucikanlah kami dari segala dosa
وَاسْتُرْ لَنَا الْعَوْرَاتِ * وَاَمِنِ الرَّوْعَاتِ
Tutuplah segala keburukan kami, amankanlah dari segala ketakutan
وَاغْفِرْ لِوَالِدِيْنَا * رَبِّ وَمَوْلُوْدِيْنَا
Wahai Tuhan ampunilah orang tua kami dan anak-anak kami
وَالْاَلِ وَالْاِخْوَانِ * وَسَائِرِالْخِلَّانِ
Ampunilah keluarga, teman-teman dan semua saudara
وَكُلِّ ذِيْ مَحَبَّةَ * أَوْ جِيْرَةٍ أَوْ صُحْبَحْ
Ampunilah kekasih, tetangga dan semua sahabat
وَالْمُسْلِمِيْنَ اَجْمَعْ * اَمِيْنَ رَبِّ اِسْمَعْ
serta semua muslim, Wahai Tuhan semoga Kau dengar kau kabulkan
فَضْلًا وَجُوْدًا مَّنَّا * لَا بِاكْتِسَابٍ مِنَّا
Dengan anugrah, kemurahan, dan kemuliaanMu, bukanlah sebab usaha kami
بِاالْمُصْطَفَى الرَّسُوْلِ * نَحْظَى بِكُلِّ سُوْلِ
Dengan wasilah Rasul Terpilih, kami peroleh segala permintaan
صَلَّى وَسَلَّمْ رَبِّ * عَلَيْهِ عَدَّ الْحَبِّ
Semoga Allah memberi rahmat dan keselamatan kepada Rasul sebanyak bijian (sebanyak-banyaknya). 
وَاَلِهِ وَالصَّحْبِ * عَدَدَ طَشِّ السُّحْبِ
Kepada dan keluarganya sebanyak rintikan hujan 
 yang turun
وَالْحَمْدُ لِلْاِلَهِ * فِيْ الْبَدْءِ وَالتَّنَاهِى
Segala puji bagi Allah dari permulaan dan penghabisan

WALLAHU A’LAM BISHAWAB.

Sumber :  M. Taqiyyuddin Alawiy
- PENGASUH PONDOK PESANTREN SALAFIYAH SYAFI'IYAH NURUL HUDA MERGOSONO

Senin, 04 September 2017

Mengutip Hikmah dari Kisah wali Allah Alm KH Abdul Hamid

Mengutip Hikmah dari Kisah wali Allah Alm KH Abdul Hamid

Sholat  hajat 2 rakaat dimesjid tertua
Dzikirkan hasbunallah wani'mal wakil 350x
Untuk segala hajat,  insya Allah bi'idznillah

KISAH WALIYULLAH
Dicerita kan ketika salah satu murid kyai haji hamid,  hendak berangkat ke Medan untuk mengikuti MTQ III /1971, H. Solehuddin memberanikan diri pamitan kepada Kiai Hamid. Padahal dua tahun sebelumnya ketika akan ikut ambil bagian dalam event tersebut di Bandung dan Banjarmasin, dia tidak berani, lantaran sikap masyarakat Pasuruan yang belum bisa menerima perlombaan pembacaan Al-Quran dengan dilagukan.

“Hadiahnya apa?” Kiai Hamid bertanya.

“Juara pertamanya dikirim pergi haji,” jawabnya sopan.

“Baiklah, saya doakan,” kata Kiai Hamid, sambil berpesan agar sesampai di Medan dia langsung menuju ke Masjid Sultan Usman. “Shalat dua rakaat dan baca doa hasbunallah wa ni’mal wakil 350 kali. Jangan ditambah, dan jangan dikurangi.

Namun, ketika pesan dilaksanakan, Solehuddin tidak percaya diri. Maka pembacaannya ditambah dua kali lipat lagi hingga jumlah seluruhnya 1.050 kali. Hasilnya, dia memang menjadi juara, tapi juara ketiga.

Sepulang dari Medan, dia sowan ke Kiai Hamid untuk melaporkan hasil yang diraihnya di arena MTQ. Beliau bertanya, “Apakah pesan saya dilaksanakan semua?”

“Ya, Kiai,” jawab Soleh.

“Berapa kali?”

“350 kali.”

“Berapa kali 350?”

“Tiga kali.”

“Lha itu, kamu baca tiga kali, ya juara tiga,” ujar Kiai setengah bercanda.

Pada tahun 1974 menghadapi MTQ VII di Surabaya, dia sowan lagi kepada Kiai Hamid dan mohon didoakan agar menjadi juara pertama. Saat itu rumah Kiai Hamid penuh tamu. Belum sempat dia membuka mulut, Pak Kiai berkata kepada tamu-tamunya. “Sampeyan saksikan, ya, Solehudin ini ke Makkah dengan naik Al-Quran.”

Soleh kemudian disuruh membaca Al-Quran di depan mereka semua. Kiai Hamid lalu melepas sorbannya dan menaruhnya di atas kepala Soleh sambil berkata, “Berhasil, berhasil, amin, amin.”

Dengan bekal itu Soleh pergi ke Surabaya dan pulang dengan memboyong gelar juara pertama MTQ VII dan menunaikan ibadah haji sebagai hadiahnya....

kisah dai'yah seorang wanita waliyullah Rabi’ah Al Adawiyah.


kisah dai'yah seorang wanita waliyullah
Rabi’ah Al Adawiyah.


Seorang wanita tetapi dia membawa fikir dakwah, maka dia tidak akan terkesan dengan pandangan-pandangan dzohir, walaupun dia miskin tidak memiliki apa-apa di rumahnya. Wanita ini selain menjadi da’iyah, dia tidak akan terkesan kepada pesona-pesona keduniaan yang menyebabkan dia keluar rumah. Dia tidak akan terkesan dengan kebendaaan yang indah-indah, bahkan dia tidak akan memasukkan kebendaan yang indah-indah dipandang mata tersebut kedalam rumahnya. Melainkan dia akan hiasi rumahnya dengan amalan-amalan seperti tasbihat, dzikir, tilawat, tahajjud.  Bagi orang yang biasa menghidupkan amalan ini, ketika dia melihat benda maka dia akan melihat itu sebagai suatu amalan. Jika ada takaza mengorbankan benda tersebut di jalan Allah, tidak sulit baginya mengorbankannya. Sehingga benda-benda tersebut berubah dari maal menjadi suatu amalan. Inilah perbedaan antara ahlul maal dan ahlul amal.

Maka suatu saat rumah yang dihuni oleh wanita dai’yah ini dilirik oleh kalangan pencuri sebagai rumah yang mudah untuk dijadikan target pencuriannya. Maka masuklah pencuri tersebut kerumah wanita tadi. Namun asbab sifat wanita tersebut yang betul-betul dermawan, apabila ada orang lain masuk ke rumahnya maka akan dia jamu. Namun kali ini yang masuk adalah seorang laki-laki yang maling. Sehingga dari balik tirai hijab, yang memisahkan pandangan atau tempat laki-laki dan perempuan, si wanita ini memandang dengan mata hatinya. Sehingga wanita ini tau apa yang di inginkan daripada si pencuri tadi. Maka si wanita ini katakan dari balik hijab, “Wahai pemuda sesungguhnya kamu tidak akan mendapatkan apa yang engkau cari di dalam rumah ini, namun di sebelah kananmu itu ada kendi yang berisi air, berwudhulah lalu sholatlah dua rekaat, mintalah kepada Allah, maka Allah akan memberikan apa yang kamu cari disini.” Mendengar suara dari wanita sholihah ini mampu membuat seorang laki-laki ini ketakutan. Inilah bahwa suara dari seorang perempuan yang mampu menundukkan seorang laki-laki. Sehingga si maling ini mengambir air dari kendi tersebut dengan penuh ketakutan untuk berwudhu dan sholat 2 rekaat. Ketika si maling ini sholat, si wanita inipun berdoa :

“Ya Allah telah masuk kerumah ku seorang pemuda, untuk mencari sesuatu yang dia tidak dapatkan disini. Ya Allah kini pemuda tersebut, sedang mengetuk pintu rahmatmu, maka berikanlah apa yang dia cari dan bukakanlah pintu rahmatMu.”

Sebelum pemuda maling tadi, mengucapkan salam, serta merta terdengar ketukan pintu dari luar rumah wanita tadi. Maka si wanita tersebut bertanya : “Siapa gerangan diluar ?” si pengetuk pintu tadi menjawab, “Saya adalah utusan Raja, saya diperintahkan Raja untuk membawa hadiah yang banyak untukmu. Harap diterima pemberian ini.” Maka wanita tersebut menjawab, “Jika hadiah itu berupa kebendaan-kebendaan maka jangan masukkan ke rumahku, karena aku sudah terbiasa tidak membawa kebendaan-kebendaan  masuk kedalam rumahku. Letakkan saja di depan halaman rumahku”. Maka si wanita tadi berkata kepada pemuda maling tersebut, “Wahai pemuda yang masuk ke rumah ku sesungguhnya engkau sudah mengetuk pintu Allah Swt, sekarang lihatlah apa yang Allah telah kirimkan kepadamu. Di depan pintu halamanku engkau bisa mencari apa yang engkau inginkan.” Maka ketika si pemuda pencuri ini keluar dari rumah, dia dapatkan didepan rumah harta yang sangat banyak diberikan dari kerajaan di depan matanya. Melihat ini si pemuda langsung menangis, “Kenapa selama ini saya selalu mengambil hak orang lain dengan cara menyusahkan mereka, padahal dengan sholat dua rekaat saya bisa mendapatkan apa yang saya inginkan.” Sesal pemuda pencuri tersebut. Inilah kisah daiyah seorang wanita waliullah, yang bernama Rabi’ah Al Adawiyah.


Tarbiyah tentang penyakit yg haqiqi


Tarbiyah tentang penyakit yg haqiqi



Assalamualaikum, wr. Wb.

Allah SWT menciptakan kehidupan bagi manusia, secara urut Allah Swt menghadirkan manusia ke alam dunia ini sesuai dengan kehendak dan kebijaksanaan dari Allah Swt. Lalu Allah Swt ciptakan sekian banyak kehidupan. Dan kehidupan yang Allah paling sukai dari sekian banyak kehidupan manusia adalah kehidupan Rasullullah Saw. Maka barangsiapa, siapapun itu dari dari orang kaya atau orang miskin, orang pintar atau orang bodoh, pejabat atau rakyat jelata, orang sehat atau orang sakit, orang kaya atau orang miskin, orang desa atau orang kota, jika dia mengamalkan daripada kehidupan rasullullah saw, maka dia akan berubah menjadi kekasih-kekasih Allah. Seorang kekasih Allah, seseorang yang dicintai Allah, maka doa-doanya akan ijabah disisi Allah. Seorang kekasih Allah ini, dia tidak akan terkesan kepada keadaan, tidak pernah merasa takut, dan tidak akan pernah merasa sedih. Jadi kalau ada berita-berita yang dahsyat datang kepada dirinya, maka ini tidak akan membesarkan daripada hatinya. Jika dia kehilangan sesuatu yang dicintainya, yang sudah melekat lama dengan dirinya, maka dia pun tidak akan merasa sedih. Inilah ciri-ciri daripada kekasih Allah.

“Ala in aulia Allah la khofun alaihim walayam lahtahnun”

Ketahuilah bahwa kekasih-kekasih Allah swt hanya punya 2 ciri saja :

Tidak pernah TakutTidak pernah Susah Hatinya

Maka apabila kehidupan kita pada saat ini diliputi oleh ketakutan dan kesedihan. Ada berita bencana kita takut, penyakit menyebar kita takut, berita begini dan begitu kita takut, ada kehilangan kita sedih, ada kejadian begini dan begitu kita sedih. Maka ketakutan dan kesedihan ini obatnya hanya satu yaitu ikuti kehidupan Rasullullah Saw. Hari ini orang-orang diliputi ketakutan, salah satunya ketakutan akan penyakit. Berita tentang penyakit yang macam-macam. Mari kita lihat rumah sakit dan klinik-klinik penuh dengan pasien-pasien. Mereka dihantar kesana, dengan rasa ketakutan ataupun rasa kesedihan. Akan tetapi yang namanya penyakit kalau di alam dunia, bukanlah suatu penyakit yang hakiki.

Maka pernah seorang Nabiullah, Ayub AS, pernah di uji oleh Allah Swt dengan penyakit selama 70 tahun sakit di alam dunia. Allah Swt uji Nabi Ayub AS dengan sejenis penyakit kulit yang menjijikkan, sehingga menyebabkan dia di usir dari kampung halamannya. Asbab kesabaran Ayub AS, Allah puji beliau di dalam Al Quran :

“ Inna wajabnahu shodiron nikmal adqinnahu awwab”

Tarbiyah Tentang Cinta Kepada Allah SWT

Tarbiyah Tentang Cinta Kepada Allah SWT


kehidupan yang paling dicintai Allah Swt ini adalah kehidupan daripada Rasullullah Saw. Atas perkara ini, Allah Swt perintahkan Nabi Saw untuk mengumumkan, meng i’lankan, kepada umat :

“Qul inkuntum tuhibunnallah “ : “Apakah kalian benar-benar mencintai Allah ?”

Ini karena cinta ada 2 :

Cinta yang shodiq : Cinta yang benar
Cinta yang Kazzib : Cinta yang palsu

“Ana yuhibbullah” artinya saya cinta kepada Allah

Kata-kata yuhibbu, mencintai, kalau hanya sekedar perkataan, maka ini hanya getaran di bibir saja. Jika hanya perkataan ini saja, maka dari anak kecil, orang gila, bahkan burung beo pun bisa mengatakan ini. Benarkah kita mencintai Allah Swt ? maka ini ada persyaratan dan ada masyruk. Persyaratannya adalah :

“Fattabi’uni” artinya : “Ikutilah Aku, Rasullullah SAW”

Jadi orang yang tidak mengikuti rasullullah SAW, walaupun dia mengucapkan berjuta-juta kali, “ana yuhibbullah”, aku mencintai Allah, maka dia akan termasuk golongan para pencinta palsu. Maka hari ini kita harus jujur kepada Allah Swt bahwa mulai hari ini kita akan tarik kehidupan Rasullullah Saw ini dan akan kita letakkan kedalam kehidupan kita. Kalau sudah demikian, maka Allah Swt berjanji :

“Yuhbibkumullah” artinya : “Allah akan Mencintai kamu”

Kalau kita sudah ikut jalannya Rasullullah Saw dan kehidupannya Rasullullah Saw, baru Allah akan jatuh cinta kepada kita. Lalu apa keuntungannya dicintai Allah :

“Fayaghfirlakum Dzunubakum” artinya : “Allah akan ampuni dosa-dosa kita”

Allah akan mengampuni kita, membersihkan kita dari dosa-dosa, digugurkan, walaupun sebanyak buih dilautan. Maka kita akan seperti bayi yang terlahir kembali dari perut ibunya, bersih dari dosa-dosa. Kehidupan sunnah di malam hari ini, dan tekad kita kedepan, akan menyebabkan kita seperti seorang pengantin baru yang duduk di pelaminan. Dimana orang-orang akan mengucapkan selamat kepada kita, “Selamat menempuh hidup baru.” Begitu pula para malaikat akan berduyun-duyun mengucapkan selamat kepada kita, “Selamat menempuh kehidupan baru”, yaitu kehidupan dengan Sunnah Rasullullah Saw.

Jika kehidupan Rasullullah Saw ini ditinggalkan, maka akan timbul masalah-masalah yang besar dalam kehidupan kita. Kita akan menjadi mudah terkesan dengan keadaan. Kita akan jauh dari kebahagiaan karena sudah melenceng dari sunnah. Kehidupan Nabi Saw ini adalah azas daripada kehidupan di dunia ini. Maka kehidupan Rasullullah Saw harus dikaji, bagaimana kehidupan Rasullullah Saw ? kenapa kehidupan Rasullullah Saw ini adalah kehidupan yang paling dicintai Allah Swt ?

Tertib kehidupan Rasullullah Saw ini adalah tertib daripada turunnya Kitab Suci Al Quran. Ketika Rasullullah Saw sebelum diangkat menjadi rasul, semua orang senang dan suka kenapa Nabi Saw, bahkan sampai dibilang “Al Amin”, “Orang yang Terpercaya”, “Yang Jujur”. Sehingga semua orang percaya kepada Nabi SAW. Sifat Nabi Saw ini, jika dititipkan atau diamanahkan sesuatu, maka rasulullah saw akan mengembalikan barang yang dititipkan ini persis, tidak mengurangi apapun, pengembalian yang utuh kepada si pemilik. Berita tentang kejujuran Nabi Saw menyebar kesemua orang, sehingga dari setiap mulut mengatakan, “Al Amin….Al Amin”.

Kisah Nabi SAW :

Suatu ketika ada pertengkaran hebat antar suku selama 3 hari 3 malam di mekkah, yang dipertengkarkan adalah suku mana yang paling berhak mengangkat batu Hajar Aswad ini ke atas ka’bah ketika selesai renovasi. Setiap suku merasa merekalah yang paling berhak untuk meletakkan batu hajar aswad di ka’bah. Akhirnya mereka bermusyawarah untuk mencari mufakat, karena mereka merasa sudah menghabiskan banyak waktu untuk bertengkar. Hasil keputusan musyawarah adalah menunjuk satu orang yang pertama kali masuk mesjid sebagai hakim mereka. Atas kehendak Allah Swt, ternyata secara tiba-tiba yang masuk ke mesjid pertama kali ini adalah Rasullullah Saw. Begitu Rasullullah Saw masuk semuanya bersepakat, “ini adalah al amin….ini adalah al amin.” Mereka berkata, “dialah yang paling berhak menghakimi kita dalam menyelesaikan sengketa ini dan menentukan siapa yang pantas meletakkan Hajar Aswad ke tempatnya di Ka’bah.” Setelah Nabi Saw masuk, mereka lalu meminta Nabi Saw untuk ikut bermusyawarah dengan mereka. Mereka curhat kepada Nabi SAW tentang masalah yang mereka hadapi dan meminta Nabi SAW menjadi hakim atas masalah tersebut. Asbab daripada sifat Nabi SAW yang cerdas, bijak, dan amanah, maka Nabi Saw meminta selendang kepada mereka peserta musyawarah. Lalu dari selendang tersebut diletakkanlah batu Hajar Aswad ini ditengah. Ke empat suku yang bersengketa diminta oleh Rasullullah Saw untuk memegang setiap sudut dari selendang tersebut dan mengangkatnya untuk diletakkan di Ka’bah. Maka asbab ini selesailah seluruh masalah sengketa dan pertengkaran oleh para suku tersebut. Maka gegap gempita semua orang berteriak, ”Inilah Al Amin…. Inilah Al amin.” Siapa orang yang tidak senang dipuji ? siapa yang tidak senang dirinya mendapatkan gelar yang baik ? Akan tetapi pujian dan celaan semua ini datangnya dari Allah, sebagai ujian kepada Nabi Saw.

Maka ketika Nabi Saw berkhalwat ke gua Hira, Nabi Saw diperintahkan membaca surat pertama yaitu Al Alaq ayat 1 :

“Iqro” artinya : bacalah.